Selasa, 06 Desember 2011

Branch prediction

Cabang Prediksi

Sebelumnya: Pipelining Next: Superscalar
Untuk membuat pipelining bekerja secara efisien, perlu untuk menjaga semua tahapan penuh. Namun, ada masalah setiap kali instruksi ditemui yang mengubah aliran sekuensial kontrol dalam program. Jika laporan, laporan loop, dan laporan prosedur menyebabkan masalah dengan pipa. Perhatikan kode berikut,
if (x> 0) {a = 0;
b = 1;
c 2 =;
}
d 3 =;

Siklus Ambil Decode Jalankan Simpan
1 if (x> 0)
2 a 0 = jika (x> 0)
3 b = 1 a = 0 jika (x> 0)
4 c = 2 b = 1 a = 0 jika (x> 0)
5 c = 2 b = 1 a = 0
6 c = 2 b = 1
7 c = 2

Jika x lebih besar dari 0, maka instruksi di dalam pipa benar, karena tubuh jika pernyataan akan mendapatkan dieksekusi.


Siklus Ambil Decode Jalankan Simpan
1 if (x> 0)
2 a 0 = jika (x> 0)
3 b = 1 a = 0 jika (x> 0)
4 d = 3 b = 1 squash squash a = 0 jika (x> 0)
5 d = 3 b = 1 squash squash a = 0
6 d = 3 b = 1 squash
7 d = 3

Namun, jika x kurang dari atau sama dengan 0, maka tubuh jika tidak akan dieksekusi. Dalam hal ini, instruksi berikutnya dalam pipa harus d = 3, dan petunjuk yang melibatkan a, b, dan c tidak boleh di dalam pipa. Dalam hal ini, akan diperlukan untuk membatalkan efffects bahwa instruksi telah tentang keadaan prosesor, dan untuk menghapus instruksi dari pipa. Ini dikenal sebagai squashing instruksi. Dengan asumsi bahwa ini bisa dilakukan, maka instruksi d = 3 akan diambil pada awal siklus 4, pada saat hasil perbandingan x> 0 dikenal. Dalam kasus ini, pipa kurang efisien, karena beberapa tahapan yang tidak digunakan untuk menjalankan instruksi yang valid. Ini akan mengambil 7 siklus untuk menyelesaikan dua petunjuk.

Siklus Ambil Decode Jalankan Simpan
1 if (x> 0)
2 d = 3 if (x> 0)
3 d = 3 if (x> 0)
4 d = 3 if (x> 0)
5 d = 3

Jika hal itu mungkin untuk melihat ke masa depan, dan untuk mengetahui apa hasil perbandingan akan, maka akan mungkin untuk menjaga pipa penuh. Misalnya, jika hal itu diketahui terlebih dahulu bahwa hasil perbandingan akan salah, maka komputer bisa memuat instruksi d = 3 bukan instruksi a = 0. Jika ini terjadi, maka kedua instruksi akan mengambil hanya 5 siklus.

Ini adalah ide di balik prediksi cabang. Cobalah untuk menebak depan waktu yang cara instruksi cabang akan pergi. Jika menebak benar, maka pipa akan tetap penuh. Jika salah menebak, maka squashing beberapa akan terjadi dan pipa akan kurang efisien. Hal ini mungkin untuk mendapatkan 90% dari tebakan yang benar menggunakan prediksi cabang.

KESIMPULAN


Perkembangan teknologi informasi (TI) dan khususnya juga Internet ternyata tak hanya
mengubah cara bagaimana seseorang berkomunikasi, mengelola data dan informasi,
melainkan lebih jauh dari itu mengubah bagaimana seseorang melakukan bisnis. Banyak
kegiatan bisnis yang sebelumnya tak terpikirkan, kini dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat dengan model-model bisnis yang sama sekali baru. Begitu juga, banyak kegiatan
lainnya yang dilakukan hanya dalam lingkup terbatas kini dapat dilakukan dalam
cakupan yang sangat luas, bahkan mendunia.
Namun, lebih dari itu, perubahan-perubahan yang terjadi juga dinilai sangat revolusioner.
Munculnya bisnis dotcom, meski terbukti sebagian besar mengalami kegagalan, tetapi
sebagian besar lainnya mengalami keberhasilan, dan sekaligus ini dianggap fenomenal.
Karena selain itu merupakan sesuatu yang sama sekali baru, dimensinya pun segera
mendunia
Di sisi lain, perkembangan TI dan Internet ini, juga telah sangat mempengaruhi hampir
semua bisnis di dunia untuk terlibat dalam implementasi dan menerapkan berbagai
aplikasi. Banyak manfaat dan keuntungan yang bisa diraih kalangan bisnis dalam kaitan
ini, baik dalam konteks internal (meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi), dan
eksternal (meningkatkan komunikasi data dan informasi antar berbagai perusahaan
pemasok, pabrikan, distributor) dan lain sebagainya.
Namun, terkait dengan semua perkembangan tersebut, yang juga harus menjadi perhatian
adalah bagaimana hal-hal baru tersebut, misalnya dalam kepastian dan keabsahan
transaksi, keamanan komunikasi data dan informasi, dan semua yang terkait dengan
kegiatan bisnis, dapat terlindungi dengan baik karena adanya kepastian hukum. Mengapa
diperlukan kepastian hukum yang lebih kondusif, meski boleh dikata sama sekali baru,
karena perangkat hukum yang ada tidak cukup memadai untuk menaungi semua
perubahan dan perkembangan yang ada.
Masalah hukum yang dikenal dengan Cyberlaw ini tak hanya terkait dengan keamanan
dan kepastian transaksi, juga keamanan dan kepastian berinvestasi. Karena, diharapkan
dengan adanya pertangkat hukum yang relevan dan kondusif, kegiatan bisnis akan dapat
berjalan dengan kepastian hukum yang memungkinkan menjerat semua fraud atau
tindakan kejahatan dalam kegiatan bisnis, maupun yang terkait dengan kegiatan
pemerintah
Banyak terjadi tindak kejahatan Internet (seperti carding), tetapi yang secara nyata hanya
beberapa kasus saja yang sampai ke tingkat pengadilan. Hal ini dikarenakan hakim
sendiri belum menerima bukti-bukti elektronik sebagai barang bukti yang sah, seperti
digital signature. Dengan demikian cyberlaw bukan saja keharusan melainkan sudah
merupakan kebutuhan, baik untuk menghadapi kenyataan yang ada sekarang ini, dengan
semakin banyak terjadinyanya kegiatan cybercrime maupun tuntutan komunikasi
perdaganganmancanegara (cross border transaction) ke depan.
Karenanya, Indonesia sebagai negara yang juga terkait dengan perkembangan dan
perubahan itu, memang dituntut untuk merumuskan perangkat hukum yang mampu
mendukung kegiatan bisnis secara lebih luas, termasuk yang dilakukan dalam dunia
virtual, dengan tanpa mengabaikan yang selama ini sudah berjalan. Karena, perangkat
hukum yang ada saat ini ditambah cyberlaw, akan semakin melengkapi perangkat hukum
yang dimiliki. Inisiatif ini sangat perlu dan mendesak dilakukan, seiring dengan semakin
berkembangnya pola-pola bisnis baru tersebut.

Asas Hukum Untuk Dunia Cyber


Untuk mengatasi gangguan keamanan pendekatan teknologi
sifatnya mutlak dilakukan, sebab tanpa suatu pengamanan jaringan akan sangat
mudah disusupi, dintersepsi, atau diakses secara ilegal dan tanpa hak.
Dalam ruang cyber pelaku pelanggaran seringkali menjadi sulit dijerat karena hukum
dan pengadilan Indonesia tidak memiliki yurisdiksi terhadap pelaku dan perbuatan
hukum yang terjadi, mengingat pelanggaran hukum bersifat transnasional tetapi
akibatnya justru memiliki implikasi hukum di Indonesia. Dalam hukum internasional,
dikenal tiga jenis jurisdiksi yakni :
jurisdiksi untuk menetapkan undang-undang (the jurisdiction to prescribe)
jurisdiksi untuk penegakan hukum (the jurisdiction to enforce), dan
jurisdiksi untuk menuntut (the jurisdiction to adjudicate).

Dalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku dikenal beberapa asas yang
biasa digunakan, yaitu :

pertama, subjective territoriality, yang menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya dilakukan di negara lain.

Kedua, objective territoriality, yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum dimana  akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat merugikan
bagi negara yang bersangkutan.

Ketiga, nationality yang menentukan bahwa negara
mempunyai jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan
pelaku.

Keempat, passive nationality yang menekankan jurisdiksi berdasarkan
kewarganegaraan korban.

Kelima, protective principle yang menyatakan berlakunya
hukum didasarkan atas keinginan negara untuk melindungi kepentingan negara dari
kejahatan yang dilakukan di luar wilayahnya, yang umumnya digunakan apabila
korban adalah negara atau pemerintah, dan

keenam, asas Universality.
Asas Universality selayaknya memperoleh perhatian khusus terkait dengan
penanganan hukum kasus-kasus cyber. Asas ini disebut juga sebagai “universal
interest jurisdiction”. Pada mulanya asas ini menentukan bahwa setiap negara berhak
untuk menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. Asas ini kemudian
diperluas sehingga mencakup pula kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against
humanity), misalnya penyiksaan, genosida, pembajakan udara dan lain-lain.
Meskipun di masa mendatang asas jurisdiksi universal ini mungkin dikembangkan
untuk internet piracy, seperti computer, cracking, carding, hacking and viruses,
namun perlu dipertimbangkan bahwa penggunaan asas ini hanya diberlakukan untuk
kejahatan sangat serius berdasarkan perkembangan dalam hukum internasional.

Kamis, 27 Oktober 2011

future bus+

FUTURE BUS+

Futurebus+ adalah standar bus asinkron berkinerja tinggi yang dibuat oleh IEEE.
Versi awal ini adalah untuk bus 32-bit yang ditujukan agar tidak tergantung pada
teknologi.
Spesifikasi Futurebus+ merupakan salah satu standar bus yang secara teknis paling kompleks.

Merupakan spesifikasi bus yang dapat digunakan untuk bus prosesor-memori atau yang dapat 
digunakan dengan PCI untuk mendukung peripheral-peripheral berkecepatan tinggi.

PCI dan Futurebus+ mendukung kelajuan data yang sangat cepat.

Perbedaan penting antara PCI dan Futurebus+ adalah PCI ditujukan bagi implementasi 
murah yang membutuhkan bidang fisik secara minimal, sedangkan Futurebus+ dimaksudkan 
untuk memberikan fleksibilitas yang tinggi dan fungsionalitas yang luas untuk memenuhi 
kebutuhan berbagai sistem yang berkinerja tinggi terutama sistem-sistem yang mahal.

ORGANISASI KOMPUTER IV

JENIS BUS
Bus terbagi dalam dua jenis yaitu :
a.    Dedicated  dengan kriteria jalur data dan address (alamat) terpisah.
b.    Multiplexed dengan kriteria :
2 Jalur digunakan secara bersama
3 Address (alamat) dan data dapat dikirimkan pada saat yang berbeda
20 Keuntungan  dari multiplexed adalah jalurnya sedikit 
24 Kerugiannya adalah kendali lebih komplek, dan mempengaruhi performance (Kinerja)).

 Sebagai contoh dedikasi fungsi adalah penggunaan alamat dedicated terpisah dan saluran data, yang merupakan suatu hal yang umum bagi bus. Dedikasi fisik berkaitan dengan penggunaan multiple bus, yang masing-masing bus itu terhubung dengan hanya sebuah subset modul. Keuntungan utama dari dedikasi fisik adalah throughtput yang tinggi, karena hanya terjadi kemacetan lalulintasa yang kecil. Kerugiannya adalah meningkatnya biaya dan ukuran sistem.
Time multiplexing, yaitu metode penggunaan saluran yang sama untuk berbagai keperluan. Keuntungan time multiplexing ini adalah hanya memerlukan saluran yang lebih sedikit, yang menghemat ruang dan biaya. Kerugiannya adalah diperlukannya rangkaian yang lebih kompleks di dalam setiap modul. Terdapat juga penurunan kinerjayang cukup besar karena event-event tertentu yang menggunakan saluran secara bersama-sama tidak dapat berfungsi secara pararel.

2.Metode Arbitrasi
Beberapa modul dapat mengendalikan bus, sebagai contoh CPU dan DMA controller. Namun pada kenyataannya setiap saat hanya akan ada satu modul yang mengendalikan bus. Kegiatan /kejadian tersebut dinamakan arbitrasi. Arbitrasi bisa dilakukan secara tersentralisasi atau terdistribusi.
Di dalam semua sistem, kecuali sistem yang paling sederhana, lebih dari satu modul diperlukan untuk mengontrol bus. Bermacam-macam metode arbitrasi secara garis besar dapat digolongkan sebagai metode tersentralisasi dan metode terdistribusi. Pada metode tersentralisasi, sebuah perangkat hardware, yang dikenal sebagai pengontrol bus atau arbitrer, bertanggung jawab atas alokasi waktu pada bus. Pada metode terdistribusi, tidak  terdapat pengontrolan sentral. Melainkan setiap modul terdiri dari access control logic dan modul-modul bekerja sama untuk memakai bus bersama-sama. Pada kedua metode arbitrasi tujuannya adalah untuk menugaskan sebuah perangkat, baik CPU atau modul I/O, untuk bertindak sebagai master.

3.Timing
Timing adalah koordinasi event (kejadian) pada bus. Timing terbagi dua yaitu : Synchronous dan  Asynchronous. Timing berkaitan dengan cara terjadinya event (kejadian) yang dikordinasikan pada bus, dengan timing yang synchronous, terjadinya event pada bus ditentukan oleh sebuah pewaktu (clock). Bus meliputi sebuah saluran waktu, tempat pewaktu menstransmisikan rangkaian bilangan 1 dan 0 dalam durasi yang sama. Sebuah transmisi 1-0 dikenal sebagai siklus waktu atau siklus bus, dan menentukan semua besarnya slot waktu. Dengan timing asinkron, terjadinya sebuah event pada bus mengikuti dan bergantung pada event sebelumnya. Timing sinkron lebih mudah untuk diimplementasikan dan diset. Namun timing ini kurang fleksibel dibandingkan dengan timing asinkron. Karena semua perangkat pada bus sinkron terkait dengan kelajuan pewaktu yang tetap, maka sistem tidak dapat memanfaatkan peningkatan kinerja.
4. Lebar Bus
Lebar bus akan dipengaruhi oleh Address (alamat) dan data dari bus tersbut. Pengaruh terhadap kinerja sistem adalah semakin lebar bus data, maka semakin besar bit yang dapat ditransfer pada suatu saat(lebar bus data). Pengaruh terhadap kapasitas sistem adalah semakin lebar bus alamat, semakin besar range lokasi yang dapat direferensi (lebar bus alamat).

5. Jenis Transfer Data
Jenis transfer data yang dapat dilakukan pada bus adalah secara Read, Write, Read-modify-write, Read-alter-write, dan Block.

D. CONTOH UNTUK BUS
Bus-bus adalah perekat yang menyatukan sistem-sistem komputer. Pada bagian ini kita akan melihat secara cermat beberapa bus yang terkenal yaitu : bus ISA, bus EISA, bus PCI, Future bus+, dan universal serial bus (USB). Bus IAS adalah pengembang kecil dari bus PC IBM pertama. Karena alasan-alasan kompatibilitas pendahulunya, bus ini masih ditemukan pada semua PC yang berbasiskan Intel. Bus PCI lebih lebar dari bus ISA dan beroperasi pada kecepatan detak yang lebih tinggi. Bus Serial Universal adalah bus I/O yang semakin terkenal untuk periferaql-periferal berkecepatan rendah seperti mouse dan keyboard. Pada bagian-bagian berikut ini, kami akan menguraikan masing-masing bus ini secara berurutan.

1.Bus ISA (Industry Standard Architecture)
Bus PC IBM Adalah  standar de facto pada sistem-sistem yang berbasiskan CPU 8088, karena hampir seluruh vendor peniru PC meniru bus iniguna memungkinkan sebagian besar papan I/O pihak ke tiga yang ada dapat digunakan dengan sistem-sistem mereka. Bus ini memiliki 62 jalur sinyal, termasuk 20 untuk alamat memori, 8 untuk data, dan masing-amsing untuk menyatakan pembacaan memori, penulisan memori, pembacaan I/O, dan penulisan I/O. Juga  terdapat sinyal-sinyal untuk meminta dan memberikan interupsi-interupsi dan menggunakan DMA. Bus ini sangat sederhana.
Dari segi fisik, bus tersebut dipasang pada motherboard PC, dengan sekitar setengah lusin konektor yang berjarak 2 cm ke dalam, dimana kartu-kartu dapat dimasukkan. Setiap kartu memiliki sebuah tabulator yang dipasang pada konektor. Tabulator tersebut memiliki 31 kisi berplat emas pada masing-masing sisi yang membuat kontak listrik dengan konektor.
Ketika IBM memperkenalkan PC/AT yang berbasiskan CPU 80286, perusahaan ini menghadapi masalah besar. Jika IBM telah memulai sejak awal dan merancang sebuah bus 16 bit yang seluruhnya baru, banyak konsumen potensial akan bergegas membeli mesin tersebut, karena tidak ada satupun dari begitu banyak papan plug-in PC yang disediakan oleh para vendor pihak ketiga dapat bekerja dengan menggunakan mesin baru tersebut. Di sisi lain, dengan tetap berpegang pada bus PC dan 20 jalur alamatnya  serta 8 jalur data  tidak akan memperoleh manfaat dari keunggulan CPU 80286 untuk mengalamatkan 16 M memori dan  mentransfer word 16 bit. Solusi yang dipilih adalah mengembangkan bus PC. Kartu-kartu plug-in PC memiliki sebuah konektor sisi dengan 62 kontak, tetapi operasi konektor sisi ini tidak menjangkau seluruh papan ini. Solusi PC/AT adalah menempatkan sebuah konektor sisi kedua pada bagian dasar papan tersebut, dekat dengan konektor sisi utama, dan merancang sirkuit AT untuk beroperasi dengan kedua jenis papan ini.

2.Bus EISA (Extended ISA)
Pada PC IBM pertama, semua aplikasi berbasiskan teks. Secara bertahap dengan diperkenalkannya windows, interface user grafis juga mulai digunakan. Tidak satupun dari aplkikasi-aplikasi ini memberikan banyak perhatian pada bus ISA.  Namun ketika waktu terus berjalan dan banyak aplikasi, terutama game-game multimedia, mulai menggunakan komputer untuk menampilkan video dengan full screen dan full motion, situasi berubah dengan cepat.
Mari kita membuat suatu kalkulasi sederhana. Perhatikan seuah layar berukuran 1024 X 768 yang digunakan untuk gambar-gambar bergerak dengan warna (3byte/pixel). Satu layar berisi 2.25 MB data. Untuk gerakan yang halus,  paling tidak dibutuhkan 30 layar/detik, untuk kecepatan data sebesar 67.5 MB/detik. Pada dasarnya hal tersebut lebih buruk dari ini, karena untuk menampilkan sebuah video dari sebuah hard disk, CD ROM atau DVD, data tersebut harus berjalan dari disk drive melewati bus menuju memori. Dengan demikian untuk tampilan layar , data tersebut harus berjalan melewati kembali bus menuju adapter grafis. Jadi untuk video saja kita membutuhkan bandwidth bus sebesar 135 MB/detik, tidak termasuk kebutuhan bandwidth CPU dan peralatan-peralatan lainnya.
Bus ISA dikembangkan menjadi 32 bit dengan sedikit tambahan sifat baru (contoh, untuk multiprocessing). Bus baru ini disebut dengan bus EISA. Tetapi hanya sedikit papan yang telah diproduksi untuk bus ini. Bus ISA beroperasipada kecepatan maksimum 8.33 MHz, dan dapat mentransfer 2 byte per siklus, untuk bandwidth maksimum sebesar 16,7/detik. Sementara bus EISA dapat mengangkut  4 byte per siklus untuk mencapai 33,3 MB/detik. Jelasnya, tidak satupun dari bandwith-bandwidth ini mendekati apa yang dibutuhkan untuk video satu layar penuh.

3.PCI(Peripheral Component Interconnect)
Pada tahun 1990, Intel menyaksikan fenomena yang muncul ini dan merancang sebuah bus baru dengan bandwidth yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bus EISA. Bus tersebut dinamakan PCI (Peripheral Component Interconnect). Untuk menggalakkan pemakaiannya, Intel mempatenkan bus PCI tersebut dan kemudian menetapkan semua paten tersebut untuk digunakan oleh publik, sehingga perusahaan apa saja dapat membuat periferal-periferal untuk bus ini tanpa harus membayar royalti. Intel juga membentuk suatu konsorsium industri yang disebut PCI Special Interest Group, untuk mengatur masa depan dari bus PCI tersebut. Alhasil bus PCI menjadi sangat terkenal. Sun bahkan memiliki sebuah versi dari UltraSPARC yang memakai bus PCI ini (UltraSPARC IIi).
PCI dirancang untuk mendukung bermacam-macam konfigurasi berbasis mikroprosesor, baik sistem mikroprosesor tunggal maupun banyak. Karena itu PCI memberikan sejumlah fungsi untuk kebutuhan umum. PCI memanfaatkan timing sinkron dan pola arbitrasi tersentralisasi. Di dalam sebuah sistem multiprosesor, sebuah konfigurasi PCI atau lebih dapat dihubungkan oleh bridge dengan bus sistem prosesor. Bus sistem hanya mendukung unitprosesor/cache, memory utama, dan bridge PCI. Fungsi bridge yang menjaga agar PCI tidak tergantung pada kecepatan prosesor memberikan kemampuan untuk menerima dan mengirim data secara cepat. Struktur Bus PCI dikonfigurasikan sebagai bus 32 bit atau 64 bit.

4.FUTURE BUS+
Future bus+ adalah standar bus asinkron berkinerja tinggi yang dibuat oleh IEEE. Tanda plus berkaitan dengan sifat pengembangan spesifikasinya, dan pengait yang tersedia memungkinkan evolusi lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan arsitektur aplikasi tertentu yang tidak dapat diantisipasi. Dasar Rancangan Future Bus+ adalah bus harus :
Tidak bergantung pada arsitektur, prosesor, dan teknologi tertentu.
Meniliki protokol transfer asinkron dasar.
Mengizinkan protokol tersinkronisasi pada sumber untuk kebutuhan optimal.
Tidak berdasarkan pada teknologi tercanggih.
Terdiri dari protokol-protokol pararel terdistribusi penuh dan arbitrasi , yang mendukung baik protokol circuit-switched maupun protokolsplit-transaction.
Menyediakan dukungan bagi sistem-sistem yang fault-tolerant da yang memiliki reabilitas tinggi.menawarkan dukungan langsung terhadap memori berbasis cache yang dapat digunakan bersama.
Memberikan definisi transportasi pesan yang kompatibel.
   
Pentingnya future bus+ adalah kecenderungan yang dapat mendukung pola bus micro proccessor saat ini. Perbedaan penting antara standar future bus+ 1987 dan spesifikasi future bus+  saat ini adalah sebagai berikut:
Future bus mendukung bus data 32 bit; future bus+ mendukung bus data dengan lebar 32,64,128,256 bit.
Future bus mendukung protokol arbutrasi terdistribusi. Future bus+ mendukung baik model terdistribusi maupun tersebtralisasi.
Hanya future bus+ yang mencakup field kemampuan 3 bit yang memungkinkan modul mendeklarasikan kemampuannya dalam mengakomodasi mode-mode utama tramsaksi bus.

Future bus+ merupakan spesifikasi bus yang kompleks, future bus+ memberikan konsep-konsep inovative dalam bidang rancangan bus. Akibatnya, standarisasinya meliputi sejumlah istilah-istilah baru dan diperbaharui dengan cepat dalam beberapa tahun mendatang.

Rabu, 19 Oktober 2011

Direct, assosiative and set assosiative

Pemetaan (Mapping)
Karena saluran cache lebih sedikit dibandingkan dengan blok memori utama, diperlukan algoritma untuk pemetaan blok-blok memori utama ke dalam saluran cache. Selain itu diperlukan alat untuk menentukan blok memori utama mana yang sedang memakai saluran cache. Pemilihan fungsi pemetaan akan menentukan bentuk organisasi cache. Dapat digunakan tiga jenis teknik, yaitu sebagai berikut :

a. Pemetaan Langsung (Direct Mapping)
Pemetaan ini memetakan masing-masing blok memori utama hanya ke satu saluran cache saja. Jika suatu blok ada di cache, maka tempatnya sudah tertentu. Keuntungan dari direct mapping adalah sederhana dan murah. Sedangkan kerugian dari direct mapping adalah suatu blok memiliki lokasi yang tetap (Jika program mengakses 2 block yang di map ke line yang sama secara berulang-ulang, maka cache-miss sangat tinggi).

b. Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)
Pemetaan ini mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru dibaca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara paralel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama

c. Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
Pada pemetaan ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line. Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan langsung dan pemetaan asosiatif.

management Hardisk

Hard disk adalah perangkat penyimpanan sekunder yang digunakan dalam sistem komputer. Biasanya memori utama yang digunakan untuk boot up komputer. Tapi hard disk drive yang diperlukan dalam sistem komputer karena kebutuhan untuk menyimpan sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan informasi dari perangkat dan manajemen data pengguna.

Lebih dari manajemen hard disk adalah bagian penting dari menjaga komputer, karena memerlukan suatu manajemen yang efisien dari data atau informasi pengguna. Informasi tentang Master Boot Record disimpan dalam hard disk. Ini adalah informasi yang diperlukan selama start up komputer. Sistem komputer membutuhkan informasi ini untuk memuat sistem operasi.

Manajemen file dan manajemen sumber daya juga merupakan bagian dari manajemen hard disk. Pengelolaan hard disk memerlukan pengetahuan efisien dari sistem operasi dan sumber daya dan metode tentang bagaimana sumber daya tersebut dapat digunakan dalam rangka mencapai manfaat maksimal. Sistem operasi berisi sumber daya dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola file dalam sistem operasi. Partisi dan instalasi sistem operasi itu sendiri dapat dianggap sebagai manajemen hard disk.


Waktu Akses Disk
1. Seek Time
Seek time adalah jumlah waktu yang diperlukan oleh lengan penggerak (actuator arm) untuk menggerakan head baca/tulis dari track ke track lain. Nilai yang di ambil adalah nilai rata-ratanya yang dikenal dengan average seek time. Pergerakan head dapat hanya berupa pergerakan dari suatu track ke track sebelahnya atau mungkin gerakan dari track terluar menuju track terdalam. Seek time dinyatakan dalam satuan milisecond (ms). Nilai seek time dari track yang bersebelahan sekitar 2 ms,sedangkan seek time dari ujung ke ujung bisa mencapai 20 ms. Average seek time umumnya berkisar antara 8 sampai 14 ms.

2. Rotational Latency
latency rotasi: [Disk] Interval antara akhir dari sebuah disk mencari dan waktu di mana alamat blok awal ditentukan dalam permintaan I/O melewati kepala disk. Latency rotasi yang tepat untuk urutan tertentu operasi I/O hanya dapat diperoleh dengan disk drive simulasi atau pengukuran rinci. Menyederhanakan asumsi bahwa rata-rata, permintaan menunggu selama setengah waktu revolusi disk latency rotasi bekerja dengan baik dalam praktek. Setengah dari waktu revolusi disk Oleh karena itu didefinisikan sebagai rata-rata latency rotasi.

Konsep

Rotational latency dimulai dengan asumsi bahwa aktuator sudah lebih dari trek tertentu. Pada setiap saat tertentu, sebuah permintaan baru meminta data di trek yang sama. Sebagai nilai, latency rotasi adalah latency rata-rata antara titik awal dan tujuan itu di trek yang sama. Beberapa definisi negara yang lebih spesifik bahwa rotasi latency adalah waktu yang dibutuhkan kepala membaca dari hard disk untuk memutar dari sektor data yang sewenang-wenang untuk sektor data yang diinginkan pada jalur data yang sama. Ini adalah bahasa bermasalah tanpa penjelasan karena ilusi menunjukkan bahwa kepala bergerak daripada disk. Namun, di luar menemukan lokasi baru dan menetap, kepala tidak bergerak, lumayan. Hal ini membawa konsep cahaya dari latency antara tindakan. Tindakan adalah permintaan membaca. Kepala melakukan read. Mengingat asumsi adalah bahwa Anda tidak perlu untuk bergerak di antara trek, perangkat membaca, kepala, tampak bergerak.

Rotasi latency rata-rata didefinisikan sebagai:


Dalam prakteknya, kita lebih tertarik pada jumlah rotasi latency, waktu akses, waktu kepala pengaturan dan mencari waktu membaca atau menulis di bawah kondisi.
3. Access Time
Waktu akses adalah waktu tunda atau latency antara permintaan ke sistem elektronik, dan akses yang diselesaikan atau data yang diminta kembali.
Dalam telekomunikasi sistem, waktu akses adalah delay antara awal dari sebuah upaya akses dan akses berhasil. Mengakses nilai waktu yang diukur hanya pada upaya akses yang menghasilkan akses yang sukses.
Dalam sebuah komputer , itu adalah interval waktu antara instan di mana sebuah instruksi unit kontrol memulai panggilan untuk data yang atau permintaan untuk menyimpan data, dan instan di mana pengiriman data selesai atau penyimpanan dimulai.

speculative execution

Dalam hal speculative execution, artinya CPU akan menggunakan melakukan perhitungan pada pipeline yang berbeda berdasarkan kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer. Jika kemungkinan yang dilakukan oleh komputer tepat, maka hasilnya sudah bisa diambil langsung dan tinggal melanjutkan perintah berikutnya, sedangkan jika kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer tidak tepat, maka akan dilaksanakan kemungkinan lain sesuai dengan logika instruksi tersebut.

Teknik yang digunakan untuk pipeline dan superscalar ini bisa melaksanakan branch prediction dan speculative execution tentunya membutuhkan ekstra transistor yang tidak sedikit untuk hal tersebut.